Selasa, 10 Maret 2009

MENGATUR

Mengatur,.. kedengarannya begitu sederhana. Mengatur bagian dari seni bekerja.
Belakangan ini kita banyak temui sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang semestinya, karena tidak diatur dengan cermat.
Contohnya Mengatur warga RT, warga RW, Pekerja pabrik, Kantor, Sekolahan, dan lain-lain.

Sebenarnya mengatur itu memang sederhana. Tapi ada syaratnya, yaitu:

  1. Ada tujuan / arah pekerjaan
  2. Ada yang mengatur ( Leader )
  3. Ada yang diatur ( anak buah )
  4. Ada peraturannya ( ada system nya )
  5. Semua pada memahami peraturannya
  6. Semua pada mau melaksanakan sesuai peraturan
  7. Ada pembiasaan
SUDAH,.. YA HANYA BEGITU ITU

Lha kok banyak lembaga tidak teratur, tidak efektip, dan tidak berjalan ON SYSTEM ?

Kalau 7 unsur diatas ada salah satu yang tidak beres,... yha tidak bisa berjalan dengan baik.
Sekedar contoh:

Disebuah rumah sakit :
1. Tujuan didirikannya rumah sakit, mau apa..? ( visi dan misinya jelas dan dimengerti ) semua personal yang terlibat di dalamnya. Setidaknya pimpinannya memahami visi dan misi ini.
2. Ada pimpinan rumah sakit itu yang mudeng 7 unsur diatas, bersikap sedemikian rupa yang pada akhirnya anakbuahnya akan melakukan (6) dengan nyaman,ikhlas,bahkan dengan senang hati.
3. Pegawai-pegawainya semua dipahamkan peraturan, diciptakan iklim kerja yang memungkinkan pada melaksanakan peraturan dengan sukarela,tidak terpaksa,ikhlas,berani bertanggungjawab.
4. Pekerjaan ini setiap hari dilakukan sambil diadakan perbaikan terus menerus.

RUMAH SAKIT ITU PASTI BERJALAN DENGAN BAIK.

HAL-HAL YANG MEMBUAT GAGAL
1. Kalau pimpinannya tidak memiliki visi dan misi yang benar........
2.Kalau pimpinannya tidak bisa mengatur anak buahnya ..........
3. Kalau tidak ada anak buahnya........? ........ apa ya mungkin ???
4. Kalau peraturannya tidak jelas,.... bahkan tidak ada .... wah.......yha pasti amburadul.
5. Kalau ada peraturannya, tapi pada tidak paham aturannya....
7. Sudah dilakukan semua tapi hanya sekali saja. ( tidak ada pembiasaan )
Tuhan, kau adalah yang mencipta segalanya yang ada.
Kau yang menjalankan semua yang kau ciptakan
Kau yang menguasai semua ciptaanmu
Tidak ada sesuatu selain ciptaanMu
Tidak ada sesuatu yang jalan menurut aturan lain, selain aturanMu
Tidak ada yang mengusai milikkMu
Tidak ada yang bertindak semaunya, toh semua tidak ada yang mampu melawan kehendakMu
Tidak ada kekuatan yang mampu mengubah ketetapanMu
Toh segala kekuatan hanya ada padaMu

Selasa, 03 Maret 2009

Wahai anak-anak muda. Hendaklah engkau gunakan waktumu sebaik mungkin. Sebab waktu yang telah engkau lewati tidak akan pernah kembali lagi. Sedangkan, kehidupan seyogyanya dipersiapkan dan dimulai sebaik mungkin. Dijalani sebaik mungkin dan diakhiri sebaik mungkin.
Anakku, urutan kebutuhan dalam hidup ini umumnya :
1. makan
2. sandang
3. papan
4. kesehatan
5. pendidikan
6. hiburan
Ke enam kebutuhan dasar manusia itu bisa dijalani kalau engkau memiliki uang untuk menjalani hidupmu itu. Anakku, uang bukanlah yang terpenting dalam hidup, namun uang cukup penting kedudukannya dalam hidup.
Anakku, Embah-embah kita dulu hidupnya menemui problem keuangan,
Orang tua kita juga mendapati masalah keuangan dalam hidupnya.
Aku,.. malah nampaknya lebih banyak lagi mengalami masalah keuangan.
Anakku,.. sekarang tanyalah kepada siapapun yang kau temui dimana saja. Tanyakan pada orang yang kau temui, tentang kondisi keuagannya. Umumnya mereka memiliki masalah keuangan.
Anankku, aku bertekad untuk menghilangkan kebiasaan kekurangan seperti itu. Tujuannya agar kau, generasi sesudah aku, tidak lagi mengalami masalah yang mestinya tidak perlu terjadi. Aku, Insyaallah akan bisa membekalimu dan mewarisimu dengan kehidupanmu yang mudah di kemudian hari.
Anakku, Insyaallah aku telah belajar dan faham tentang bagaimana seharusnya mengatur ekonomi. Lebih-lebih untuk masa tua dan untuk generasi setelah aku.
Yang masih kurang hanya satu. Aku belum memiliki uang untuk diwariskan padamu. Anakku, dalam sisa hidupku ini akan aku gunakan untuk menata lagi kehidupanku. Agar kau tidak menemui kesulitan dimasa-masa hidupmu.
Anakku, bila kehidupanmu nanti benar-benar mudah. Jangan lupa menolong kepada sesama, yang kau tolong adalah yang kesulitan dan kesusahan. Jadi jangan pilih-pilih harus yang kau sukai.
Anakku, saudaramu adalah orang seluruh dunia. Sahabatmu adalah orang yang pernah kaujumpai. Berbaiklah kepada semua orang. Andai kau tak bisa, berniat baiklah walau hanya didalam hati.
Anakku, aku amat menyayangimu. Aku punya banyak harapan padamu, tapi kau dan aku milik Yang Maha Kuasa, Yang mengatur segalanya, Yang menciptakan semua yang ada. Kalau begitu,kita pasrah saja.